Kamis, 30 Juni 2011

masih tentang CACAR

berita buruknya, cacar itu bikin gatel! tapi yang lebih parah, cacarnya di MUKA gua! OMG. huaaaaa mukanya takut kaya alien nyasar ke bumi :( tapi mau gimana lagi??
berita baiknya, gua ga DISUNTIK :D hahaha senangnya!! udah gitu dokternya ganteng pisaaan :D jadi wae betah. hihi ampe rebutan gitu sama si DENITA IRMA SANTI. hahaha

doa saya hari ini: semoga saya cepat sembuh dan cacarnya ga nyebar lebih banyak lagi.
amiiiin :)

KENA CACAR :'(

huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa gua kena cacar :(
pengen nangiiiiiiiisss!!!
gua kelas 3 SMA dan baru kena cacar!
huuaaaaa :( takut!!!
takut ntar DISUNTIK, takut mukanya aneh ja totol-totol, takuuuuut :(
ya allah takut DISUNTIK :(
sumpah dari tadi air mata ga berhenti keluar aja :(
mamaaaaa :(

Senin, 27 Juni 2011

membunuh waktu!

gila! ga bisa tidur -__- jadinya ngotrak ngatrik gak jelas.
sebenernya gua udah ngantuk dari jam 8! tapi karena ortu belum pada pulang dan mereka meninggalkan kurcaci kurcaci yang mesti saya jaga. jadinya dipaksakan tidak tidur. eh malah kebablasan sampe jam segini.

oke jadi gua mau cerita sedikit tentang hari ini.
pertamna mau memberi tahu bahwa om gua meninggal hari ini. (innalillahiwainnailaihirojiun)..
kedua, gua lagi ngerasa kaya jadi pemeran sinetron tau ga?! gua kaya lagi meranin sesuatu dan banyak orang diluar sana yang lagi nonton akting gua.
halah gaje ni gua. perasaan nambah gede gua makin ngeliat apa yang sebenernya dunia! tau ga? dunia itu menakutkan :(
banyak hal baru yang bisa gua liat, dan sebelumnya gua ga tau.
hmmmmm....
ngehe ah gaje bener ini teh :'(

Jumat, 24 Juni 2011

bismillah :)

kata mama, jadi cewe mah harus mandiri. harus kerja. biar punya uang sendiri, ga nunggu uang dari suami aja. tapi terutama harus bisa jaga diri.

kata ayah, di dunia ini ga ada yang instan,semuanya butuh proses, kalo kamu di kasih pilihan yang rumit antara hati sama logika kamu harus pilih logika.

kata mereka berdua: jangan lupa solat, jangan lupa makan, takut sama allah, berbakti sama orang tua, rajin belajar, BERUSAHA DAN BERDOA. insyaAllah bakalan sukses :')
amin ...

RAPOT kelabu :')

hahaha rada alay ya judulnya? (baca: I DONT CARE) :D
tapi bener lagi, orang warna rapot gua abu-abu :D hahahaha

udah bagi rapot, hasilnya? ga jelek-jelek amat! gua ranking 14 dari 34 siswa.
sekilas emang keliatannya bego amat ya gua? TAPI.. dont judge me before u know what's problem!!
gua masih beruntung dapet ranking 14 dari 34 murid pilihan dari setiap kelas yang waktu kelas sepuluhnya ranking 1,2,3. karena waktu kelas sepuluh gua ranking 3 jadinya masuk kelas unggulan! SUSAH banget bersaing disana.

semester 1: gua terkena tipu daya (jiah laga gua)! waktu itu pertama ulangan di kelas sebelas. gua belajar, cuma ga terlalu keras. gua cuma baca-bca doang. gua nanya sama temen-temen. mereka bilang kalo mereka malah gak belajar sama sekali. gua rada tenang. pas liat hasilnya!! gua ga percaya mereka gak belajar!! T-T mereka dapet nilai sempurna! 100! sedangkan gua cuma dapet 82! hiks sedih. pas bilang ke babeh, babeh marahin gua! katanya: "ga ada orang pinter tanpa belajar! di dunia ini semuanya butuh proses, ga ada yang instan!"

semester 2: gua berusaha lebih keras dari semester satu, walopun tiap ulangan ga pernah dapet nilai 100, paling tinggi itu 98, haha ceroboh banget sih gua! tapi gua rasa gua udah maksimal, mungkin belum saatnya nilai sempurna itu ada di ulangan gua :D

finally, gua kemaren ranking 14 diantara 34 profesor yang masuk ke kelas XI IPA3. gua gak kecewa, cuma sedih kalo ada sodara, tetangga, kerabat, dll yang nanya gua ranking berapa? p\pas gua bilang ranking 14 pada natap gua seolah gua-bodoh-banget! haha SADIS! ga tau apa persaingannya ketat banget! segitu nilai gua di atas 8, ada sih 2 mata pelajaran yang 7, tapi ga 7 pas, paling kecil aja 77 dan itu pelajaran olahraga, and bahasa indonesia 79! sebel deh, segitu bahasa sendiri, tapi nilainya kecil T-T. tapi, jumlah rapot gua buat di kelas lain bisa jadi ranking 1 :D hahaha udah kebukti kesaktian kelas XI IPA3!!

tapi dari semua hal yang terjadi di di kelas sebelas, XI ipa3 itu THE BEST!! bukan otaknya aja yang ajaib, tapi kekompakannya juga :D
sayang banget kelas tiga di pisah lagi. katanya takut anak kelas XI ipa3 yang ga dapet ranking 10 besar ga bisa ikut SNMPTN undangan. yaah gua cuma minta yang terbaik, buat semuanya.
amin..

Kamis, 23 Juni 2011

CERITA :D

senengnya jelong-jelong sama mama :D (baca:jadi ojeknya mama) hahaha
senengnya kalo lagi belanja, di rumah ga niat beli apa-apa. eh sampe kesana malah pengen ini itu :D
kata mama: ngajak si dea mah kaya ngajak anak sd! banyak maunya!
ahahahahahahahahah :D

the end
(si gencar ngamuuuk pengen online juga!!)
c u

The Truth About Forever-Orizuka (tugas sinopsis)

Nama: Deanisa Rahmani
Judul buku: The Truth About Forever (ketika kebencian membuatmu kesepian)
Pengarang: Orizuka
Sinopsis:
Kara tidak pernah berpikir untuk bisa menyukai Yogas, tetangga baru di kosannya. ia juga tidak pernah menyangka bahwa mengetahui kenyataan itu akibatnya adalah sesakit yang ia rasakan sekarang. Apalagi jika kita menyukai orang yang salah??
Yogas adalah orang yang sangat aneh di mata Kara. Pada awal pertemuan mereka sikap Yogas seperti orang pengidap physico, terkadang sangat baik, tapi kadang juga sangat dingin dan cenderung kasar. Tetapi Kara merasa bahwa Yogas membutuhkan bantuan, entah apa Kara tidak tahu. Yang jelas Yogas seperti orang yang sedang sakit menahan sesuatu.
Yogas datang ke Jogja untuk balas dendam pada Joe, teman SMAnya yang membuat masa depannya HANCUR. Sebenarnya Joe adalah salah satu orang yang Yogas sayangi dulu, sebelum Joe menyuntikan barang haram itu ke tangannya secara paksa. Sejak saat itu ia mengidap penyakit HIV/AIDS. Karena penyakit itu, Yogas dijauhi semua orang. Mulai dari orang tuanya yang merasa malu mempunyai anak pengidap penyakit seperti itu, sampai pacarnya pun meninggalkannya. Alasannya sama: MALU.
Kara mulai menyukai Yogas, entah kenapa melihat sorot mata Yogas membuat Kara ingin tetap disampingnya dan menjaganya. Yogas sedang sakit, Kara tahu itu. Kara pernah melihat banyak obat berserakan dikamar Yogas. yang baru Kara ketahui bahwa obat itu adalah obat untuk orang pengidap HIV/AIDS.
Sebenarnya Kara ragu, Tapi perasaan Kara semakin menggebu untuk menolong dan menjaga Yogas. Kara semakin menyukai yogas dan ingin membantunya, Kara tidak ingin Yogas sendirian. Lagi.
Yogas tahu Kara menyukainya, tapi ia tidak ingin Kara masuk lebih dalam lagi ke kehidupannya. Karenya hidup Kara masih sangat panjang. Sedangkan ia? Hidupnya digerogoti oleh penyakit yang sebenarnya bukan keinginannya. Memikirkan hal itu membuat Yogas ingin cepat-cepat bertemu Joe dan melayangkan belati ke dadanya. Betapa sakitnya mengidap penyakit nista ini. Dijauhi banyak orang dan impiannya untuk menjadi sutradara kandas begitu saja. Tapi nasi sudah menjadi bubur, sekarang bagi Yogas yang terpenting adalah menemukan joe dan mengirimkannya ke neraka.
Kara tetap berusaha untuk membantu Yogas, meski kara tahu Yogas sudah menolaknya mentah-mentah. Tetapi Kara tetap merasa tidak bisa untuk meninggalkannya. Kara tidak tahu mengapa Yogas bisa mengidap HIV/AIDS, dan sebenarnya Kara juga tidak ingin tahu. Apalagi membayangkan bilaYogas terkena penyakit itu, karena yogas melakukan sex bebas? Itu membuat Kara merinding. Lebih baik ia tidak tahu-pikirnya-.
Yogas lelah menjauh dari Kara, ia membutuhkan perhatian itu, dan kara mampu memeberinya. Perhatian yang hilang dari seorang ibu dan seorang ayah baginya semenjak penyakit ini menggerogotinya enam tahun lalu. Namun di sisi lain Yogas tidak ingin Kara tertular apapun dari penyakit ini.
Kara akhirnya memberanikan diri untuk bertanya mengapa Yogas bisa terkena penyakit ini. Tentu saja Yogas berbohong. Ia lebih memilih mati sendiri dari pada mengajak orang lain. Terlebih orang yang disayanginya.
Yogas tidak tahu bahwa membenci membuat umurnya menjadi semakin pendek? Yogas juga tidak tahu bahwa dunia masih indah walaupun ia sudah tertular penyakit itu. Tapi kini Yogas tahu, dan itu berkat Kara. Berkat Kara juga, kini Yogas mempunyai semangat hidup kembali. Ia ingin meneruskan cita-citanya menjadi sutradara terkenal. Cita-cita yang sempat tertunda. Yogas akhirnya pergi untuk menimba ilmu untuk menjadi sutradara terkenal. Yogas berjanji, setelah ia berhasil membuat satu film, ia akan kembali pada Kara.
Hidup dan mati memang tuhan yang mengatur, kita tidak tahu kapan kita harus mati dan kapan waktu kita untuk tetap hidup. Siapa yang tahu bahwa Yogas harus meninggal tepat pada saat film pertamanya di publikasikan. Kara tahu ia tidak bisa membantah perintah tuhan. Meskipun sakit untuk mengingat apa yang terjadi sebelum ini dan sekarang, saat kematian Yogas membangunkannya dari kenyataan. Saat jasad Yogas sudah terbungkus kain kafan dan kini berada tepat di hadapannya. Kara tahu yang harus ia lakukan hanya tabah dan berdoa agar Yogas di tertima di sisi-Nya, amin.

Winter In Tokyo-Ilana Tan (tugas sinopsis)

Nama: Deanisa Rahmani
Judul buku: Winter In Tokyo
Pengarang: Ilana Tan
Sinopsis:
Keiko dan Kazuto adalah tetangga di sebuah apartemen kecil di pinggiran Tokyo. Pertemuan mereka cukup menggelikan. Mereka bertemu pertama kali di awal musim dingin di Tokyo. Karena Kazuto orang baru yang datang dari New York, tapi sebebenarnya adalah orang Jepang. Kazuto sering meminta Keiko untuk menemaninya berkeliling. Tidak sampai satu minggu bertetangga, mereka sudah sangat dekat. Tapi Keiko tidak merasakan apa pun, Keiko hanya menganggap Kazuto adalah tetangga yang sangat baik. Tapi Kazuto sebaliknya. Sejak awal mereka bertemu, ia sudah merasa ada sesuatu yang menarik dari Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila di dekat Keiko. Tapi, dalam hati Keiko masih ada orang yang ditunggunya-cinta pertamanya-Kazuto berharap, Keiko bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatnya sebagai pria, bukan sebagai tetangga yang sangat baik. Kerena hidup tanpa Keiko, sama sekali bukan hidup. Perlahan-lahan, sejak malam Natal itu, Keiko mulai merasakan adanya getaran aneh saat didekat Kazuto. Ia mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu, pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa Kazuto.
Tapi segalanya berubah ketika Kazuto mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu mengakibatkan Kazuto lupa dengan apa yang terjadi satu bulan lalu, yaitu tepat saat pertama kali ia bertemu dengan Keiko. Terlebih ketika Yuri-orang yang disukai Kazuto tetapi ternyata menyukai sahabatnya dan itu membuat Kazuto pindah ke Jepang-datang, dan bilang bahwa pernikahan mereka batal, karena Yuri baru menyadari bahwa yang ia suka bukanlah sahabat Kazuto, melainkan Kazuto. Kazuto sedikit bingung, pasalnya sekarang ini ia tidak mempunyai perasaan apapun bila didekat Yuri? Padahal sudah ia sadari bahwa kepindahannya ke Jepang adalah untuk melupakan Yuri? Kazuto tidak ingat, bahwa di Jepang ia sangat menyukai Keiko dan sudah memintanya untuk melupakan cinta pertamanya-Akira- yang ternyata adalah teman SMP Kazuto.
Keiko merasa sedih dengan sikap Kazuto yang seolah-olah tidak ingat apa yang terjadi sebulan lalu, terlebih ia melihat orang yang Kazuto sukai datang. Ia ingin marah? Tapi ia tidak punya alasan yang jelas. Ia akhirnya menjaga jarak dengan Kazuto. Tapi semakin ia menjauhi Kazuto, semakin kuat keinginannya untuk berada di dekat Kazuto. Perasaannya serba salah setelah Kazuto bilang bahwa ia bisa menerima Akira. Sebenarnya Keiko sedih, kerena baru kemarin Kazuto bilang agar Keiko melupakan Akira dan mulai melihatnya, tapi sekarang malah Kazuto yang melupakannya. Jadi Keiko hanya bisa melaksanakan permintahan terakhir Kazuto-menerima Akira-.
Kazuto merasa bila ia jauh dari Keiko, hidup bukanlah terasa hidup. Tapi kenapa? Ia tidak ingat. Tapi setiap kali ia melihat Keiko berkencan dengan Akira, tubuhnya menggigil marah. Tapi ia sendiri tidak tahu mengapa, ia sama sekali tidak ingat. Ia ingin mengingatnya, karena setiap ia berjalan-jalan di setiap tempat di Tokyo, ia merasa ada yang hilang, dan itu baru terobati jika ia bertemu dengan Keiko.
Ketika sebuah kecelakaan terjadi lagi pada diri Kazuto, dan sekarang Keiko sedang bersamanya. Kepalanya terbentur lagi dan akhirnya ia bisa mengingat semuanya lagi. Kazuto senang, tapi ia tidak tahu apakah ia sudah terlambat atau tidak?
Sebenarnya Kazuto hampir terlambat. Tapi Keiko merasa ia masih harus mengulur waktu untuk menerima cinta Akira. Ia ingin menunggu Kazuto. Tapi sebenarnya ia agak ragu, pasalnya sekarang sudah ada Yuri, dan Yuri adalah orang yang lebih dulu masuk di hati Kazuto daripada dirinya. Tapi setelah kecelakaan itu ia tahu, bahwa Kazuto tetap memilihnya, walaupun Yuri adalah orang yang Kazuto sukai, tapi itu dulu. Begitu juga dengan Akira, cinta pertama Keiko sewaktu SD yang membuat Keiko terpesona saat ia membantu Keiko menemukan kalung pemberian neneknya, itu sudah menjadi masa lalu.

THALITA-Stephani Zen (tugas sinopsis)

Nama: Deanisa Rahmani
Judul buku: THALITA
Pengarang: Stephani Zen
Sinopsis:

Novel ini menceritakan tentang kehidupan Thalita, gadis yang baru masuk SMA namun tuntutan hidup yang ia jalani melebihi porsi anak SMA. Thalita ditentang ayahnya untuk pacaran dengan Andra kekasihnya sedari SMP, karena Andra adalah seorang pecandu narkoba, alasannya biasa: perceraian orang tua.Oleh karena itu, Thalita tidak diperbolehkan untuk masuk SMA yang sama dengan Andra dan dilarang untuk berhubungan lagi dengannya. Walaupun sakit namun Thalita mencoba untuk melakukan apa yang ayahnya perintahkan, karena ia tahu bahwa ini semua untuk kebaikannya. Walaupun, tidak mudah menghapus seseorang yang pernah ada di hati kita.
Disekolahnya yang baru, Thalita berteman dengan Tatyana, seorang gadis cantik berwajah Indo yang memintanya untuk mendekati kakaknya, Darren. Dengan berat hati, Thalita menuriti permintaan Tatyana. Thalita dan Darren pun mulai dekat, namun masih ad ajurang pembatas diantara mereka, dan juran itu adalah Andra! Karena Andra masih giat mengirim sms kepada Thalita, menelepon, bahkan sampai nekat mendatangi Thalita untuk meminta balikan.
Bukannya Thalita tidak perduli dengan keadaan Andra yang pecandu itu. Berulang kali Thalita meminta, bahkan memohon pada Andra untuk berhenti menjadi pecandu narkoba dan masuk panti rehabilitasi. Namun Andra tetap tidak melakukan apa yang Thalita minta. Karena alas an itulah Thalita memutuskan hubungan dengan Andra, selain ultimatum ayahnya yang melarangnya untuk mendekati Andra.
Thalita dan Darren semakin dekat, namun tetap saja Thalita masih ragu akan perasaannya, karena hatinya hanya tetap tertumpu pada Andra. Suatu ketika saat mereka sedang jalan bersama. Thalita bertemu dengan Andra yang meminta agar Thalita kembali menjadi pacarnya. Namun karena melihat kondisi Andra yang semakin kurus dan ringkih, ia menolaknya dan bilang bahwa Darren adalah pacar barunya. Andra yang sakit hati membuat dirinya memakai obat terlaran g itu lebih banyak dari biasanya. Dan akhirnya, Andra OD (over dosis). Thalita sangat terpukul, namun berkat Darren, teman-teman dan keluarganya, akhirnya Thalita berhenti menyalahkan dirinya atas kematian Andra. Bahwa sesungguhnya, Andra lah yang memilih meninggal dengan cara itu.
Sejak tahu bahwa Thalita memiliki mantan seorang pecandu, akhirnya Darren pun mulai membuka diri dan mulai menceritakan masa lalunya. Bahwa Darren juga pernah menyukai seorang pecandu, Cheryl namanya. Bahkan Darren sempat diolok-olok Cheryl dan teman-temannya bahwa Darren adalah cowok culun yang tidak berani menyentuh narkoba. Karena kesamaan masa lalu, Darren dan Thalita pun menjadi sepasang kekasih.
Namun ketika semuanya terlihat sempurna, Cheryl kembali, dan Darren dengan patuhnya meninggalkan Thalita dan lebih memilih Cheryl. Thalita hancur, dan ini lebih hancur dari pada kematian Andra. Namun seiring waktu Thalita bisa merelakan semuanya, karena ia yakin bahwa tuhan berada di sisinya.
Ketika Thalita berangsur-angsur dapat melupakan Darren, Cheryl ternyata mengkhianati Darren, dengan kembali pada obat terlarang itu. Meski sudah dikhianati namun Thalita tetap membantu Darren merelakan Cheryl yang telah dibawa kembali ke pusat rehabilitasi. Belajar dari pengalaman, kini mereka menjadi aktivis mensosialisasikan bahaya narkoba bagi tubuh, dan masa depan. Karena narkoba bisa merenggut tubuhmu, orang-orang yang kau sayangi, masa depanmu, dan NYAWAMU.

Kabul Beauty School-Deborah Rodriguez (tugas sinopsis)

Nama: Deanisa Rahmani
Judul buku: Kabul Beauty School
Pengarang: Deborah Rodriguez
Sinopsis:

Ini kisah tentang pengalaman penulis-Deborah- ketika ia bergabung dalam sebuah misi kemanusiaan di Afghanistan tepatnya di kota Kabul. Sebuah gagasan gila untuk seorang penata rambut yang nekat untuk menjadi relawan dinegara yang pelik seperti Afghanistan.
Awalnya Deborah yang biasa dipanggil Debbie ini mengaku tidak tahu akan melakukan apa di Afghanistan, ia hanya punya keinginan untuk membantu di Negara ini. Namun nyalinya menjadi ciut ketika melihat para relawan yang notabene adalah seorang dokter, perawat, atau orang-orang yang bekerja di dunia medis, maupun orang yang memang benar-benar dibutuhkan disana. Jarang, malahan tidak ada relawan yang seorang penata rambut.
Pada saat baru tiba di Kabul-Afghanistan, ia bingung harus melakukan apa, akhirnya selama kurang lebih satu minggu ia hanya bertugas menjaga barak. Dan itu membuatnya sangat jenuh, apalagi mengingat hanya sedikit orang Afghanistan yang bisa berbahasa inggris. Akhirnya terlintaslah ide untuk membuat sekolah kecantikan bagi para wanita Afghanistan.
Perjalanan yang ditempuh Debbie untuk membuat sekolah kecantikan ini berhasil tidaklah mudah, ia dihadapkan oleh peraturan pemerintah Afghanistan(pada saat itu pemerintahan Taliban) semua peralatan kecantikan dimusnahkan, bahkan sepotong cermin pun bisa mengantarkan pemiliknya ke penjara. Apalagi mengingat para murid yang belajar di sekolah kecantikan ini notabene adalah ibu rumah tangga yang trauma akibat peperangan bertahun-tahun. Sehingga ini menjadikan sekolah kecantikan ini hampir tidak bisa diteruskan. Namun, Debbie tak gentar mewujudkannya. Ia telah menempuh hal paling mustahil sekalipun, termasuk mengumpulkan ribuan dolar dengan berjualan kue demi sehelai tiket pesawat dan menempuh perjalanan maut menuju Afghanistan.
Sekolah kecantikan di Kabul menjadi oasis bagi para perempuan yang dilanda trauma, meski ada beberapa masalah yang tak kunjung reda menimpa sekolah kecantikan itu. Namun dari semua hal mengerikan tentang Afghanistan, Debbie berhasil memperoleh pelajaran dari padanya. Ia bisa tahu adat istiadat orang Afghanistan dalam berpakaian dan merias diri, serta bisa memetik pelajaran dari setiap kisah para muridnya yang tak bisa dienyahkan sampai sekarang, bahwa mereka masih trauma dengan keadaan sebelumnya dan kadang mereka merasa tak terbiasa dengan canda tawa yang ada di sekolah kecantikan itu.

Summer in Seoul- Ilana Tan (tugas sinopsis)

Nama: Deanisa Rahmani
Judul buku: Summer In Seoul
Pengarang: Ilana Tan
Sinopsis:

Sandy, gadis blasteran asal Indonesia-Korea itu mengalami pengalaman yang menakjubkan, yang mungkin tidak semua orang bisa mengecapnya. Ia BERPACARAN dengan artis yang sangat popular. Hanya karena ketidak sengajaan yang menguntungkan.
Suatu malam, ia berjalan seorang diri, dengan wajah yang menyiratkan letih yang sangat. Entah sudah takdir atau hanya kebetulan semata, ia ingin membeli keripik ditempat yang tidak biasanya ia kunjungi. Pada saat ia membeli, ia bertemu dengan pria tampan (yang pada saat itu ia tidak menyadari bahwa pria itu adalah artis terkenal), namun dewi fortuna sedang memihak pada Sandy yang sedang mengalami tingkat keletihan manusia diatas rata-rata. Handphone mereka tertukar, alhasil Sandy harus mengembalikan handphone pria itu dan mengambil handphone miliknya karena ia mesti menelepon ibunya yang berada di Indonesia, yang ia sangat yakin pasti sedang mencemaskannya kenapa sudah selarut ini namun belum juga menelepon.
Sandy tiba di rumah pria itu, hanya perkenalan biasa dan saling memberikan handphone yang ada ditangan mereka, tanpa menatap dan tanpa terkesima melihat sosok pria yang ada dihadapannya, karena ia belum sadar bahwa pria itu adalah artis paling popular se-Korea. Namun saat pria itu bersikeras ingin mengantar Sandy pulang, paparazi mengambil foto mereka dan menjadikannya gossip. Sandy masih tidak menyadari bahwa pria itu adalah artis terkenal, namun saat mata mereka berdua bersirobok, Sandy meliahat sorot mata yang sama dengan poster orang yang ada di kamar mendiang kakaknya.
Karena gossip itu, pria yang akhirnya Sandi ingat bernama Jung tae woo itu mengontrak Sandy untuk menjadi pacar bohongannya karena untuk mematahkan gossip bahwa ia bukan seorang gay. Awalnya Sandy ragu, namun ia meyakinkan dirinya, bahwa hanya dengan cara ini ia bisa tahu perasaan orang-orang yang sangat mencintai Jung tae woo, sampai rela mati di tangannya.
Karena, musibah kebakaran yang dialami Sandy, ia terpaksa harus menginap di rumah Jung tae woo untuk sementara waktu. Namun hal itu malah membuat Jung tae woo jatuh cinta padanya. Sandy dapat merasakannya, karena ia juga mempunyai perasaan yang sama. Tapi hubungan mereka ditentang ibunya Sandy karena mendiang kakak Sandy-Lisa meninggal tertabrak mobil Jung tae woo saat menonton konsernya. Sandy berada dalam pilihan yang sulit, keluarga? Atau perasaannya? Akhirnya Sandy memutuskan untuk pulang ke Indonesia, berharap ia dapat tenang memikirkan jalan keluarnya di tanah air sendiri.
Namun saat di Indonesia, Sandy malah mengalami kecelakaan mobil. Itu membuat Jung tae woo khawatir sampai-sampai ia menyusul Sandy dari Korea ke Indonesia. Jung tae woo bertemu dengan ibunya Sandy sekaligus Lisa. Ia mengklarifikasi segalanya. Mulai dari kematian Lisa sampai hubungannya dengan Sandy. Namun diluar dugaan Jung tae woo, ibunya Sandy hanya sedih bahwa dua anak gadisnya terlibat gossip yang heboh di Korea. Dan bicara bahwa ia menyetujui hubungan Sandy dengan Jung tae woo, ia sudah melupakan kejadian yang menimpa anak pertamanya-Lisa- karena kematian seseorang itu tidak bisa diduga. Sejak saat itu, Sandy resmi menjadi kekasih seorang artis multi talented se-Korea. Jung tae woo 

Beauty & the bitch-christina tirta (tugas sinopsis)

Nama: Deanisa Rahmani
Judul buku: Beauty & The Bitch
Pengarang: Christina Tirta
Sinopsis:
Nadine. Cantik yang klasik. Namun lugu dan kelewat old-fashioned.
Isabelle. Cantik yag eksotis. Tapi terlalu antusias dan agresif. Mereka bersahabat semejak di sekolah dasar. Namun terpaksa berpisah karea Isabelle melanjutkan ke Singapura, sedangkan Nadine tetap di Bandung. Setelah 16 tahun berlalu, tanpa sengaja, takdir mempertemukan mereka kembali. Lingkaran telah terjungkir balik!
Nadine, tetap cantik. Masih lugu.. tidak lagi old-fashioned karena telah menjadi nyonya muda kaya, tapi sayang, kesepian.
Isabelle. Tetap cantik dan telah menjelema menjadi wanita anggun dan berkelas. Hanya saja patut disesali, semua kosmetik dan pakaian-pakaian bermerk yang ia kenakan tidak bisa menutupi muram dunianya kini. Sebagai manusia pesimis yang sinis dan pahit.
Tak disangka, pertemuan mereka malah menguak rahasia-rahasia yang selama ini di pertanyakan. Nadine dan Isabelle dihadapkan pada sebuah pertanyaan yang mudah namun beresiko tinggi. ‘dapatkah mereka mempertahankan persahabatan mereka setelah apa yang telah mereka lihat, dengar, dan rasakan?’
Ketakutan terbesar Nadine adalah takut suaminya akan meninggalkannya dan berpaling kepada wanita lain karena sudah lima tahun pernikahan mereka namun mereka tak kunjung mendapatkan keturunan. Namun ketakutan itu terjawab saat ia bertemu dengan Isabelle, rahasia-rahasia perlahan menguap ke permukaan, kesetiaan dipertanyakan, dan janji-janji diuji kebenarannya?
Isabelle adalah SELINGKUHAN suaminya Nadine, dari hasil perselingkuhan itu hadirlah gadis kecil lucu yang tidak mengerti apa kata sakit hati? Nadine merasa dihianati, seperti ditampar didepan umum lalu ia memohon dan berlutut meminta maaf saat itu juga, pada orang yang sebenarnya sangat tak patut ia mintai maafnya! Harga dirinya terinjak dan hatinya remuk! Lengkap sudah segalanya.
Nadine mecoba bangkit, menganggap semuanya memang sudah harus jalannya, ia memaafkan Isabelle atas ketidaktahuannya tentang orang yang menjadi bagian dari hidupnya adalah suami Nadine. Dan Nadine berterimakasih padaNya tentang Marvin, kakak Isabelle yang tuhan kirimkan untuk menjadi pemanis diantara duri yang menjalari jalan setapak kehidupannya.

Rumah lebah-ruwi meta (tugas sinopsis)

Nama: Deanisa Rahmani
Judul buku: Rumah Lebah (Rahasia Dibalik Wajah-wajah Asing)
Pengarang: Ruwi Meta
Sinopsis:
Nawai, istri dari penulis terkenal sekaligus seorang ibu dari seorang gadis cilik genius bejiwa ganjil. Namanya Mala..
Mala tahu ini bukan sebuah mimpi buruk. Bukan halusinasi sebagaimana yang dipikirkan Nawai. Ini kenyataan. Ada enam orang asing yang hidup dan bernapas di rumah lebah. Rumah yang di dalamnya hidup seorang ratu lebah, yang di jaga oleh ke enam orang asing itu. Mata telanjang milik gadis cilik genius berjiwa ganjil itu melihat semuanya. Melihat apa yang tidak diketahui dan tak dilihat orang. Tidak juga Nawai.
Atau tepatnya, tidak boleh ada seorangpun yang mengetahui itu semua. Sebab, itu justru akan menjadi gladi kotor kematian bagi sang ratu lebah. Sosok yang seharusnya tak boleh diganggu keberadaannya.
Ketika sebuah pembunuhan terjadi di wilayah pedesaan yang masih asri di tempat dimana Nawai tinggal, dimana hal itu masih menjadi hal yang tabu bagi mereka. Segalanya menjadi terungkap. Masa lalu Nawai, enam orang asing yang menjaga ratu lebah, dan sang ratu lebah itu! Mala, hanyalah gadis cilik yang menjadi korban atas apa yang terjadi di diri Nawai.
Nawai menderita multipersonality disorder atau gangguan kepribadian ganda, bahkan Nawai sendiri tidak mengetahui bahwa ia mempunyai penyakit seperti itu. Tapi Mala melihat semuanya. Satira, anak kecil penuh amarah dan dendam, yang tidak segan mengganggu Mala, Wilis, penjaga Satira yang menjadi sahabat Mala saat Nawai tidak bisa berada disampingnya, Abuela, guru bahasa spanyol Mala yang sangat menyukai kebersihan, yang mengajarkan Mala tentang kesopanan dan tata karma, serta Ana Mayana, wanita hiperaktif yang menyukai kebebasan dan suka bicara. Mereka adalah alter yang ada pada diri Nawai yang selama ini Nawai anggap sebagai halusinasi Mala.
Ketika Ratu lebah bangun dari tidurnya, ia akan menjerit dengan lengkingan yang sangat kuat dan akan membangunkan para lebah yang menetas bersamanya, namun itu bukanlah panggilan sayang melainkan sebuah gladi kotor kematian sang ratu lebah. Keputusan Mala untuk membuat ibunya menjadi normal sudahlah bulat. Ia sadar jika ia melakukannya ia akan kehilangan Wilis sahabatnya dan Abuela guru kesayangannya. Karena Mala sadar bahwa hanya Nawai sang ratu lebahlah yang dapat mengendalikan raganya sepenuhnya. Bukan Satira, Wilis, Ana Mayana, atau Abuela.
Nawai mencoba masuk kedalam istananya, mencari dua kembar yang Mala sebut sebagai dua kembar pemberi kebenaran. Ia melihat ke keadaan dimalam pembunuhan itu berlangsung. Dimalam ketika salah satu alter yang ada didalam dirinya membunuh seorang wartawan. Dimalam ketika sebagian alter di dalam dirinya melakukan perselingkuhan dengan Bos dari pabrik narkoba yang tidak pernah terjerat hukum.
Mala melihat semuanya, namun ia berdiam diri. Ia sedang menyusun rencana untuk membuat keluarganya hidup dengan tenang. Ia seorang gadis cilik genius yang dikelilingi dengan ilmu pengetahuan. Dengan ilmu yang ia peroleh, ia dapat membuat racun yang ia rencanakan untuk menghukum Bos selingkuhan alter yang ada pada diri Nawai. Ia berhasil!!! Betapa tidak ada yang pernah menyangka bahwa gadis lugu seperti Nawai memiliki enam kepribadian yang berbeda, dan tidak ada yang bisa menebak bahwa Mala seorang gadis cilik polos bisa merencanakan penghukuman abadi bagi seorang licik yang tak pernah bisa terjamah hukum!

Nona kedap-kedip (tugas cerpen kimia)

Nona Kedap Kedip
Ketika keadaan berbanding terbalik…

Tucil, my lovely diary ….
Senin, 18 april 2001
‘Namaku Argon, aku murid pindahan dari Jakarta. Aku tinggal di kota Sistem Periodik Unsur (SPU), no 18 gang 3 blok VIIIA.’
Begitulah kata si anak baru yang yaa ampun belagu banget deh! Awalnya aku juga gak tau kalo dia belagu! Tapi, waktu kita ada di lab kimia membantu para manusia untuk berikatan, eh dia malah tidak bisa berikatan dengan unsur manapun? Belum lagi dia dijadikan seperti raja oleh para manusia? Argon ditempatkan dalam silinder pada tekanan tinggi, dengan dalih BERHARGA? Memangnya aku tidak berharga? Aku juga masih termasuk ke dalam gas mulia! Para manusia memanggilku Xenon. Hmm, liat aja kelakuan si Argon itu! Kalo macem-macem sampe mengganggu reputasiku di sekolah ini, akan aku bikin menyesal! So cantik banget dia tucil!! Huhu dasar anak baru nyebelin >_<’
Rabu, 20 april 2001
Tucil!!! Tau ga? Ih ternyata ka Helium gebetan aku itu tadi kekantin bareng sama si Argon nyebelin itu!! Ahh sebel deh! Kenapa mesti Argon coba>>? Murid paling belagu! Ga bisa berikatan sama unsure manapun! Kalo bereaksi, lamanyaaa minta ampun! Masa kita mesti korupsi waktu berada di lab lebih lama hanya karena si Arhon yang kelewat lelet bereaksi itu? Tobat deh!! Tiap hari pulang sore?? Capenyeuuuu -_- emang dasar si Argon nyusahin deh!!
Kamis, 21 april 2001
Tuciiiiiil!!!! Masa aku sekelompok sama dia sih untuk menerangi para manusia di acara pernikahan pangeran William-Kate minggu depan?? Huhuhu salah apa aku tuhan?? Kenapa mesti sama si argon?? Acara sespektakuler kaya pernikahan pangeran William-Kate mesti barengan sama si Argon? Ih mimpiin kaya gitu aja gak mau, apalagi kenyataannya!! Ga benget deh!! Huhu boleh ganti temen gak yaa?? Tapi ibu Klor mah galaknya gak ketulungan? Yang ada aku malah kerja sendiri nantinya? Repot mamen -_- huhu bismillah aja deh!
Sabtu, 23 april 2001
Tau gak sih? Si Argon dianterin pulang sama ka Helium  patah hati deh aku! Aahhh, Argon lagi Argon lagi! Capek deh aku denger nama dia! Garatel tangan heh pengen nyiram dia pake air comberan yang warnanya iteeeeeem banget! Yang adalemnya banyak mengandung telur kodok itu! >_< ih jijik!!

Hari ini…
Rabu, 27 april 2001
Ya allah, hari ini acara yang aku tunggu-tunggu dari kemarin! Gila!! Pernikahan pangeran William-Kate bakalan berlangsung hari ini!! Huhu deg degan banget sumpah! Aduuh si Argon mana sih?? Masa jam segini belum dateng? Ikh yah, keburu mulai! Dasar Argon leleeet! Bikin emosi aja hobynya!
“maaf Xenon, aku terlambat. Soalnya aku terlambat bangun, gara-gara menerangi tetangga aku para manusia belajar.”
“aduuuh argon! Itu sih derita lo! Makanya jangan sok baik deh bantu-bantu orang! Ini kan acara yang penting bangeettt! Please deh, kalo hari ini kita gak berhasil bikin acara jadi meriah, huhu gak tahu deh betapa malunya aku! Makanya, hari ini kita harus berhasil!”
“iaiaia maafkan aku Xenon..”
Pangeran William-Kate sudah datang, aduh anggunnyamereka! Aduh deg-degan banget ini aku! Ya tuham, semoga kali ini berhasil!!
Ibu Kloe sudah bersiap dengan anggunnya untuk membuat kami-para murid-memberikan kesan meriah dengan lampu-lampu berwarna-warni, yang akan diurutkan warnanya oleh ibu Klor.
1…2….3..
“ARGON!” ibu Klor berteriak! Argon pun memancarkan kedipan-kedipan indah, yang ia lakukan dengan sangat sempurna.
Kemudian….
“XENON!” teriak ibu Klor! Eh…eh? Ko? Aku tidak bisa bersinar? Aduuuuh bagaimana ini? Ya tuhan?? Aduuh!! Kepalaku pening, apalagi saat aku melihat kea rah ibu Klor, matanya yang tajam seperti berteriak padaku, ‘CEPAT XENON!’ aduh, bagaimana ini? Aku tidak bisa memancarkan cahaya! Aduh bagaimana ini???
Ibu Klor, para manusia, bahkan pangeran William sendiri langsung menatapku dengan was-was, apalagi ratu Elizabeth menatapku dengan tatapan harap-harap cemas! Aduuuh, apa yang mesti aku lakukan???
Tiba-tiba cahaya resup datang diantara kegelapan! Meskipun cahaya itu tidak seterang punyaku, dan tidak cocok untuk hal bagian ini, tapi aku bersyukur semuanya baik-baik saja. Aku menatap ibu Klor yang menghembuskan nafas lega, para manusia juga, ratu Elizabeth mengelus dada dan kembali tersenyum kepada para tamu undangan, pangeran William dan Kate menghembuskan nafas lega dan tersenyum sembari meneruskan berjalan ke altar untuk mengatakan ‘aku bersedia; so sweet 
Eh..eh tapi? Cahaya siapa itu? Aku? Wong aku tidak bisa bersinar? Aku menyusuri arah cahaya dan O.M.G!! argon!! Ya ampun mimpi apaaku? Orang yang paling aku sebelin, yang sering aku ketusin kalau dia nanya, yang barusan tadi aku marah-marahin karena hel sepele yang sebenernya ga penting buat di perdebatkan! Ternyata malah nolongin aku! Menolongku dari dampratan ibu Klor dan perasaan malu karena di acara sespektakuler ini, aku si Xenon malah gagal menjalankan tugas! Bisa-bisa di keluarkan aku dari kota SPU! Mau tinggal dimana aku nanti? Ya tuhan.. makasih Argon 
Akhirnya, acara selesai. Walaupun aku hanya menjadi penonton setia saja, tanpa melakukan apa pun, aku tatap bahagia. Karena aku menemukan satu lagi teman sejati yang bisa aku andalkan dan mengandalkan aku! 
“Argon, tunggu! Aku mau ngomong!” aku berlari-lari kecil melihat Argon yang hendak berjalan pulang.
“oh? Kamu Xenon? Ada apa?” aduh si Argon ga tau apa ya? Kejadian tadi yang sudah bikin aku dan seluruh manusia beserta ibu Klor exited banget!!!
“aku mau minta maaf atas perlakuanku padamu selama ini. Mungkin kamu merasa tidak nyaman bila dekat-dekat aku karena aku bersikap tidak baik padamu. Maafin aku ya Argon?? Aku tahu aku salah, dan terimakasih ya untuk bantuanmu yang tadi? Aku benar-benar telah salah menilaimu.” Air mataku jatuh perlahan. Clak…clak..clak..
“aduh Xenon, ga apa-apa ko? Lagi pula kalo ada teman yang sedang kesulitan mesti kita bantu kan? Padahal tadi cahaya yang aku berikan tidak maksimal, dan sebagus cahaya kamu. Maaf ya?”
“ga perlu minta maaf argon, aku yang harusnya minta maaf! Jadi? Sekarang kita teman?” aku menatapnya penuh harap.
“GA MAU!!” Argon menatapku tajam, haduh dasar Xenon tidak tahu diei! Sudah untung di maafkan! Masih berharap jadi teman pula?? >_<
“aku tahu kamu gak akan pernah bisa nerima aku jadi teman kamu. Maaf ya atas segala yang pernah aku lakuin sama kamu?” aku berbalik dan berjalan dengan gontai. Lalu Argon berteriak!!
“GA MAU JADI TEMAN!! TAPI JADI SAHABAT!!” aku berbalik dan menatap Argon dengan cermat! Dari atas sampai bawah! Tak ada keraguan dan kebohongan dari matanya! Aku tersenyum dan berlari memeluk Argon! Memeluk orang yang pernah aku anggap belagu, yang sering aku ketusin kalau dia nanya, orang yang tadi pagi aku marahin, dan orang yang baru saja aku mintai maaf dan ajakan berteman!! Satu hal yang aku tahu kini:
‘jangan pernah melihat seseorang dari sisi luarnya saja, jangan buat hatimu buta akan segala prasangka yang sebenarnya belum tentu benar-benar terjadi, dan BERTEMAN itu menyengangkan.” 




The end